Minggu, 19 Desember 2010

Awal Mula Penyuluhan Perikanan


Berdasarkan UU No. 16 tahun 2006 tentang sistem Penyuluhan, kini telah terbentuk Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan, yang sebelumnya tergabung dengan jabatan fungsional Penyuluh Pertanian. Penyelenggaraan penyuluhan sepenuhnya tergantung kebijakan pemerintah Kabupaten/Kota, yang kondisinya berbeda-beda.

Sudah sepatutnya bahwa Sistem Penyuluhan harus bersifat dinamis dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing. Apalagi, keberadaan penyuluh kelautan dan perikanan berperan sebagai dinamisator, fasilitator maupun motivator, dan menjadi mitra sejati menjadi sangat diperlukan. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi saat membuka Seminar dan Kongres Penyuluh Perikanan di Jakarta(2/12).

Penyuluh perikanan hingga Agustus 2008 baru tersedia sebanyak 4.205 orang (terdiri dari 2.840 orang penyuluh Pemerintah yakni penyuluh pertanian yang berlatar belakang perikanan, dan 1.365 orang penyuluh honor atau kontrak), sehingga masih dibutuhkan sebanyak 9.440 orang penyuluh perikanan Pemerintah lagi yang harus dipenuhi selama kurun waktu 5 tahun kedepan. Sedangkan terget secara keseluruhan penyuluh perikanan pada tahun 2013 adalah sebanyak 16.030 orang penyuluh perikanan, terdiri dari: 12.280 orang penyuluh perikanan Pemerintah, 2.450 orang penyuluh perikanan swasta, dan 1.300 orang penyuluh perikanan swadaya yang dikukuhkan oleh Bupati/Walikota setempat.

Kebutuhan 12.280 orang penyuluh perikanan Pemerintah pada tahun 2013 (yang angkanya harus dikaji tersebut) didasari pada asumsi bahwa: (1) kemampuan seorang penyuluh perikanan dalam melakukan pembinaan kelompok nelayan atau pembudidaya ikan dapat berjalan secara efektif maksimal terhadap 15 kelompok (@ 25-30 orang). Diasumsikan pula bahwa sekitar 70% di kecamatan di Indonesia yang terdapat banyak aktifitas usaha perikanannya. Apabila setiap kecamatan diperlukan 3 (tiga) orang penyuluh perikanan maka diasumsikan adalah untuk bidang keahlian budidaya, penangkapan dan pengolahan hasil.

Pembangunan di bidang kelautan dan perikanan, salah satu upayanya melakukan kegiatan melalui pengembangan sistem penyuluhan perikanan yang dapat mengakomodasi aspirasi, harapan, dan potensi, serta peran aktif pelaku utama dan pelaku usaha bidang perikanan. Nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan yang disebut sebagai pelaku utama serta pelaku usaha, harus membangun usaha yang berdaya saing tinggi.

Undang-Undang no. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, telah mengamanatkan kepada DKP untuk menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan perikanan guna meningkatkan pengembangan SDM di bidang perikanan. Selanjutnya, dalam UU no. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan pasal 34 juga memberi mandat kepada Departemen Kelautan dan Perikanan untuk memfasilitasi terbentuknya organisasi profesi dan kode etik penyuluh perikanan.

Keberadaan penyuluh perikanan yang mandiri dan profesional sangat dibutuhkan dalam membangun potensi masyarakat di bidang perikanan. Penyuluhan Perikanan selama ini menjadi bagian dari Penyuluhan Pertanian yang dalam melaksanakan tugasnya menggunakan prinsip polivalen, sehingga penyelenggaraan penyuluhan belum sesuai dengan harapan. Untuk itu, upaya kearah kemandirian dalam pelaksanaan penyuluhan perikanan dapat dilakukan melalui reformasi sistem penyuluhan perikanan, yaitu dengan melakukan beberapa perubahan, penyesuaian, dan penataan kembali terhadap berbagai aspek dalam sistem penyuluhan perikanan yang sudah berjalan selama ini. 

Untuk menciptakan persamaan persepsi dan keterpaduan kegiatan antara pemerintah tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota hingga di tingkat desa dalam satu sistem penyuluhan perikanan, maka pelaku utama, pelaku usaha, swasta dan para pemangku kepentingan, hadir dalam Seminar Nasional dan Kongres Penyuluh Tahun 2008 acara ini juga dalam rangka. menindaklanjuti terbitnya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/19/M.PAN/ 10/2008 tanggal 20 Oktober 2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya.

Seminar dan Kongres ini merupakan ajang untuk merumuskan kebijakan dan strategi penyuluhan perikanan; membangun komitmen penyuluh perikanan sebagai sebagai sebuah profesi yang membanggakan, bertanggungjawab, integritas tinggi, dan profesional; serta menghimpun berbagai aspirasi, tuntutan, dan ide yang muncul dalam pengembangan penyuluhan perikanan. Atas dasar itulah, maka tema yang diusung adalah ”Menggerakan Pembangunan KElautan dan Perikanan Melalui Sistem Penyuluhan Kelautan dan Perikanan yang Inovatif dan Efektif”. Kongres ini juga diharapkan dapat terbentuk organisasi profesi penyuluh perikanan yang profesional dan mandiri, sekaligus mensosialisasikan keberadaan jabatan fungsional penyuluh perikanan. Jadi acara ini merupakan pencanangan lahirnya Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan, yang terpisah atau berbeda dengan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian.
(www.dkp.go.id) 

Lambang Sekolah Tinggi Perikanan


 Lambang STP berupa gambar dan tulisan sebagai berikut: 
  1. Gambar kompas dengan arah delapan penjuru angin berwarna kuning emas melambangkan bahwa taruna berasal dari segenap penjuru tanah air dan siap menjelajahi lautan;
  2. Gambar ikan torani berwarna kuning emas melambangkan sikap yang tangkas, cekatan, dan kreatif dalam melaksanakan tugas;
  3. Gambar bintang timur berwarna putih melambangkan cita-cita luhur dengan tidak melupakan sifat-sifat budaya ketimuran;
  4. Gambar gelombang samudera berwarna putih melambangkan semangat yang bergelora tanpa berhenti;
  5. Gambar rumput laut dengan akar bercabang lima berwarna kuning emas melambangkan jangkauan ilmu yang dipelajari mulai dari dasar perairan sampai ke permukaannya dengan tetap setia mengamalkan Pancasila dan UUD 1945;
  6. Tulisan Sekolah Tinggi Perikanan berwarna putih melengkung memayungi lambang;
  7. Tulisan Sasanti Jalanidhitah Sarva Jivitam berwarna hitam di dalam pita berwarna putih mengandung arti laut merupakan sumber kehidupan.
  8. http://stp.dkp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=49&Itemid=55

Sekolah Tinggi Perikanan (STP) BOGOR


1. Sejarah Berdirinya STP Bogor 
Pada tahun 1958 didirikan sebagai Sekolah Perikanan Darat Menengah Atas, Bogor. Tahun 1973 Sekolah Usaha Perikanan Menengah Bogor. Tahun 1979 Sekolah Pertanian Pembangunan- SUPM, Bogor. Tahun 1986 Diklat Akademi Penyuluhan Pertanian bogor bidang Perikanan. Tahun 1999 Jurusan Penyuluhan Perikanan pada STTP Bogor. Tahun 2006 dialihkan Pengelolaannya dari Departemen Pertanian Ke Departemen Kelautan dan Perikanan, sementara diintegrasikan ke STP Jakarta.
2. Visi Misi 
Penyediaan sumberdaya manusia penyuluh yang kompeten dan mampu memecahkan berbagai masalah yang komplek, mandiri dan berkemampuan manajerial, menjadi tugas lembaga-lembaga perikanan yang salah satunya adalah STP Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor. Jurusan Penyuluhan Perikanan sebagai salah satu Jurusan STP Jakarta harus dapat menjadi wadah untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan Visi dan Misi STP yang kuat guna men-support terciptanya citra sebuah lembaga pendidikan tinggi yang kredibel. Paradigma baru pendidikan untuk menjawab kebutuhan pasar dan transformasi masyarakat menunjuka bahwa tenaga-tenaga professional haruslah mempunyai Visi. Visi yang akan dikembangkan oleh Jurusan Penyuluhan Perikanan agar dapat menunjang Visi STP : “Terwujudnya STP sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan yang mampu mengantisipasi perkembangan teknologi yang bertaraf internasional”.
Visi tersebut akan diwujudkan melalui Misi Jurusan Penyuluhan Perikanan yang searah dengan Visi yang dikembangkan, yakni :
  1. Menghasilkan penyuluh perikanan yang professional di bidang perikanan.
  2. Menjadikan Jurusan Penyuluhan Perikanan sebagai center of excellent penyuluhan perikanan yang meliputi bidang budidaya, penangkapan, pengolahan serta konservasi dan kelestarian sumberdaya perikanan.
  3. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan perikanan di Desa binaan dan laboratorium lapangan.
  4. Melaksanakan dan menggembangkan penelitian terapan untuk meningkatkan pengusasan teknolgi perikanan.
3. Kepegawaian
Jumlah Pegawai Sesuai dengan Golongan terdiri dari :
No
Golongan
Jumlah (Orang)
1
IV
3
2
III/d
8
3
III/c
7
4
III/b
15
5
III/a
6
6
II/c
4
7
II/b
3
8
II/a
3
9
I/d
4
10
I/c
3
11
Tenaga Fungsional
18
12
Tenaga Administrasi
42
13
Tenaga Teknisi
7
14
Pustakawan
1
15
Tenaga Honorer
8
16
Tenaga Kontrak
17
17
Tenaga diluar kontrak ( magang )
1
Jumlah
150

4. FasilitasSarana utama penunjang kegiatan pendidikan yang dimiliki adalah 4 ( empat ) buah ruang kuliah. Selain itu terdapat juga sebuah aula, ruang perpustakaan, ruang administrasi, ruang dosen, ruang rapat, lapangan praktek, laboratorium, bengkel, hatchery, dan kolam.
5. Program KegiatanTujuan dari kegiatan ini adalah membina dan meningkatkan kemitraan guna memantapkan tugas dan fungsi Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor sebagai lembaga pendidikan perikanan, pendamping dan penyebar teknologi perikanan. Kegiatan dari sub pengabdian pada masyarakat adalah sebagai berikut :
1) Pembinaan kelompok pembudidaya ikan, wanita nelayan, pengolah hasil perikanan
a. Desa Mitra Pada pembinaan desa mitra ini dilaksanakan beberapa program yaitu :
Ahli teknologi untuk meningkatkan keterampilan pembudidayaan dengan menggunakan beberapa metode (demonstrasi kolam, demonstrasi cara serta pelatihan). Pembinaan dan pendamping kelompok pembudidaya Cakupan lokasi Desa Mitra :
  1. Kabupaten Bogor
  2. Kabupaten Sukabumi
  3. Kabupaten Cianjur
  4. Kabupaten Bekasi
  5. Kabupaten Subang
  6. Kabupaten Garut
b. Kerjasama TNI Manunggal Membangun Desa ( TMMD )
Pada kegiatan ini program yang dilaksanakan oleh Jurusan Penyuluhan Perikanan dititikberatkan pada pembinaan dan pendamping kelompok masyarakat pembudidaya, kelompok wanita nelayan dan pengolah hasil yang ada dilokasi TMMD. Metode yang dilaksanakan adalah demonstrasi kolam, demonstarsi cara. Cakupan Lokasi Kegiatan TMMD :
    1. Kabupaten Cianjur
    2. Kabupaten Bandung
    3. Kabupaten Sukabumi
    4. Kabupaten Serang
    5. Kabupaten Sumedang
c. Gerakan Masyarakat Mandiri ( GMM )
Pada kegiatan ini program yang dilaksanakan mencakup pembinaan dan pendamping kelompok pembudidaa serta perseorangan. Materi yang disampaikan meliputi :
    1. Teknologi Budidaya Perikanan
    2. Aspek Usaha Perikanan
    3. Pemasaran Hasil dan Peluang Pasar
    4. Prinsip Perbankan Cakupan lokasi GMM adalah 6 desa di Kabupaten Bogor :
      1. Desa Cinangka
      2. Desa Cibitung
      3. Desa Tapos I
      4. Desa Tapos II
      5. Desa Cinangneng
      6. Desa Situ Daun
2) Kegiatan Penyuluhan
a. Forum Komunikasi Program 
Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan pemberdayan ekonomi masyarakat pesisir ( PEMP ) serta kebijakan dari DITJEN Tangkap dan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan. Metode yang dilakukan berbentuk pertemuan formal antara masyarakat pembudidaya, pengusaha, serta pihak pemerintah. Cakupan lokasi forum komunikasi :
  1. 30 Kabupaten yang ada dalam program PEMP.
  2. 18 Kabupaten yang ada dalam program DITJEN Tangkap dan Budidaya.
b. Kemitraan dalam upaya alih teknologi generasi muda dalam program “ Ada Apa dengan Ikan” 
Program yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah mengenalkan dunia ikan secara umum kepada siswa dari tingkat SD-SLTP-SLTA baik umum maupun kejuruan, yang ada di Kotamadya dan Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan adalah demonstrasi cara.
c. Penyampaian informasi “Gemar Makan Ikan, Enak dan Sehat“ 
Program yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah menyampaikan manfaat mengkomsumsi ikan serta cara pengolahan ikan yang benar . Sasaran dari kegiatan ini adalah SD-SLTP-SLTA baik umum maupun kejuruan, kelompok ibu-ibu PKK serta kelompok wanita nelayan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah demonstrasi cara. Cakupan Lokasi Kegiatan ini adalah :
  1. Kotamadya Bogor
  2. Kabupaten Bogor
  3. Muara Angke, Jakarta
  4. Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi
d. Siaran Pedesaan Program 
Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah menyampaikan informasi yang berkaitan dengan :
  1. Teknologi Budidaya Perikanan
  2. Pengolahan hasil Perikanan
  3. Sosial Ekonomi Perikanan Cakupan lokasi kegiatan ini adalah :
    1. Kotamadya Bogor (RRI)
    2. Kabupaten Bogor (RPC)
Sumber : Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

Sekolah Tinggi Perikanan Akan Berkelas Dunia


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk menjadikan Sekolah Tinggi Perikanan (STP) sebagai pendidikan vokasi berbasis kelautan dan perikanan yang berkelas dunia melalui kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional.
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad pada Wisuda Angkatan 42 STP Tahun Akademik 2009/2010 belum lama ini di Aula STP, Jalan AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan. ”Kita ingin STP seperti Virginia Polytechnic yang merupakan salah satu dari 10 college bidang perikanan terbaik dunia, atau seperti Universitas California di San Diego,” kata Fadel.
Dalam sambutannya di hadapan guru besar dan dosen STP, juga 327 wisudawan beserta para orang tua, Fadel menekankan pentingnya membangun sumberdaya manusia Indonesia yang handal, yang mampu memanfaatkan keunggulan komparatif dan mengembangkan keunggulan kompetitif agar sesuai dengan tuntutan zaman serta lingkungan.
Jiwa kebaharian yang kuat, didukung oleh wawasan dan pengetahuan kewirausahaan, menurutnya adalah kunci mengelola sumber daya kelautan yang melimpah di negeri ini.
STP dinilai memiliki peran strategis dalam mendorong percepatan pembangunan kelautan dan perikanan terutama di bidang sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi. Saat ini sumber daya kelautan terutama sektor perikanan baru memberikan kontribusi kurang dari 3 % terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Lulusan 
Ketua STP Dr. Aef Permadi, S.Pi, M.Si menyebutkan bahwa hingga sekarang STP telah menghasilkan 7749 lulusan yang bekerja di dalam maupun luar negeri. Di antara Sarjana Sains Terapan Perikanan yang diwisuda hari ini rencananya akan direkrut oleh perusahaan-perusahaan perikanan, seperti PT Ocean Mitramas dan PT Marindo.
Saat ini STP membuka enam program studi yaitu Teknologi Penangkapan Ikan (TPI), Permesinan Perikanan (MP), Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH), Teknologi Akuakultur (TAK), Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan (TPS), dan Penyuluhan Perikanan (PP) bagi para taruna yang berasal dari lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas baik umum maupun kejuruan, termasuk yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil.http://www.sinartani.com/ikan/sekolah-tinggi-perikanan-akan-berkelas-dunia-1282621247.htm

lindungilah Ikan Ini,,,

Ikan Terpanjang di Dunia yang Hampir Punah

 
Apakah Anda pernah melihat makhluk ini sebelumnya???
Makhluk ini adalah oarfish yang juga dikenal sebagai tulang terpanjang di dunia ikan, tapi sayangnya mereka akan punah sehingga ikan ini akan dikategorikan dalam hewan paling langka di dunia.
Oarfish
Othernames          : Ribbon Fish
Scientific Names  : Regalecus glesne
Size Range            : 10-50 feet
Habitat                    : Mediteranean & East Atlantic

Ikan ini termasuk ke dalam kategori langka dan sangat jarang terlihat. Saking langkanya sehingga ikan ini tidak pernah tertangkap kamera dalam keadaan hidup hingga tahun 2001.

Ia termasuk ke dalam family Regalecidae yang memiliki empat spesies. Salah satu spesies, Regalecus glesne, yang sedang kita bicarakan ini, pernah masuk ke dalam Guinnes Book of World Record karena pernah ditemukan seekor yang hidup dengan panjang tubuh hingga 11 meter.

Makanannya adalah plankton dan makhluk-makhluk laut kecil lainnya. Ia mampu hidup hingga kedalaman 1.000 meter. Anehnya, ikan ini tidak memiliki sisik. Tubuhnya hanya diselimuti oleh semacam membran yang disebut guanine.

Ikan ini memiliki sirip tunggal berwarna merah dan termasuk ikan yang penyendiri. Namun ketika ikan ini sedang sakit atau sekarat, sepertinya sang penyendiri ini tidak ingin mati dalam kesepian. Jadi ia naik ke atas permukaan laut dan bertahan disitu hingga mati. Mungkin untuk menarik perhatian para pelaut, atau hanya ingin memandang matahari untuk terakhir kalinya.

Para pelaut masa lampau mungkin telah melihat ikan ini di permukaan dan mempersepsikannya sebagai monster laut. Misalnya, pada tahun 1860, ketika seekor Oarfish sepanjang 5 meter terdampar di pantai Bermuda, para penduduk segera mengkaitkannya dengan monster laut yang legendaris.


Sumber : BlueFame Forum (BlueFame.com)http://www.stp.dkp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=502:ikan-terpanjang-di-dunia-yang-hampir-punah&catid=82:pendidikan&Itemid=114

Peringkat Akreditasi Jurusan TPS, TAK dan Jurluhkan

Program Studi Teknologi Akuakultur, Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan dan Penyuluhan Perikanan Jurusan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan (TPS) Sekolah Tinggi Perikanan memperoleh peringkat "B" atau Baik dalam akreditasi perguruan tinggi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Peringkat akreditasi ini tertuang dalam surat Keputusan BAN-PT No. 007/BAN-PT/Ak-VI/Dpl-IV/II/2010 Tentang Status, Peringkat dan Hasil Akreditasi Program Diploma di Perguruan Tinggi tanggal 5 Februari 2010.
BANPT adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan menilai, serta menetapkan status dan peringkat mutu institusi perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan.
Tujuan dan manfaat akreditasi institusi perguruan tinggi adalah sebagai berikut.
  1. Memberikan jaminan bahwa institusi perguruan tinggi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BANPT, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan perguruan tinggi yang tidak memenuhi standar.
  2. Mendorong perguruan tinggi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi
  3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan dari badan atau instansi yang lain.
Mutu institusi perguruan tinggi merupakan cerminan dari totalitas keadaan dan karakteristik masukan, proses dan keluaran atau layanan institusi yang diukur berdasarkan sejumlah standar yang ditetapkan oleh BAN-PT.
Surat Keputusan BAN-PT tentang akreditasi ini dapat didownload di link berikut : Akreditasi TPShttp://www.stp.dkp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=659:peringkat-akreditasi-jurusan-tps-2010&catid=76:pengumuman&Itemid=104

Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jurluhkan

JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN
Program studi ini khusus dirancang untuk Menghasilkan lulusan sebagai Penyuluh Ahli di bidang perikanan yang memiliki kemampuan dalam :
  1. Mengelola kegiatan penyuluhan perikanan secara efektif dengan berbasis pada teknologi komunikasi,
  2. Menerapkan teknologi perikanan dalam bidang produksi dan pasca panen, sehingga mampu mengefisiensikan usaha perikanan,
  3. Menyusun dan melaksanakan program pengembangan usaha perikanan di suatu wilayah secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan


Mata Kuliah Penyuluhan Perikanan :
Administrasi Penyuluhan, Anatomi dan Fisiologi Ikan, Aplikasi Komputer, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Biologi Perikanan, Dasar-dasar Budidaya Perikanan, Dasar-dasar Manajemen, Dasar-dasar Penyuluhan Perikanan, Dinamika Kelompok, Ekologi Perairan, Ekonomi Perikanan, Fisika, Gizi dan Kesehatan Keluarga, Ilmu Budaya Dasar, Kapita Selekta, Karya Ilmiah Praktek Akhir, Kelembagaan Usaha Perikanan, Kesehatan Ikan, Keteknikan Budidaya Ikan, Kewirausahaan, Komunikasi, Manajemen Pelatihan, Manajemen Sumberdaya Manusia, Manajemen Usaha Perikanan, Matematika, Media Penyuluhan Perikanan, Metode Penyuluhan Perikanan, Metodologi Penelitian Terapan, Pakan Ikan, Pembangunan Masyarakat Desa, Pembenihan Ikan Air Payau dan Laut, Pembenihan Ikan Air Tawar, Pembesaran Ikan Air Payau dan Laut, Pembesaran Ikan Air Tawar, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Orang Dewasa, Pengantar Ilmu Perikanan, Pengelolaan Kualitas Air, Pengelolaan Lingkungan Perairan, Pengelolaan Produksi Perikanan Budidaya, Pengembngan Budidaya Perikanan, Peraturan Perundang-undangan Perikanan, PKL I, PKL II, PKL III, Praktek Akhir, Praktek Keahlian, Produksi Audio Visual Penyuluhan Perikanan, Program Penyuluhan Perikanan, Psikologi Sosial Perikanan, Reproduksi dan Genetika Ikan, Seminar, Sistem Evaluasi Penyuluhan Perikanan, Sistem Pengendalian Mutu Perikanan Budidaya, Sosiologi Pedesaaan, Statistika I, Statistika II, Studi Kelayakan Usaha, Tataniaga Perikanan, Teknik Penulisan Ilmiah, Teknik Penyuluhan Perikanan, Teknologi Pasca Panen Hasil Perikanan http://www.stp.dkp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=62&Itemid=71